tag:blogger.com,1999:blog-38234372195573976702024-03-13T07:24:26.383-07:00merah meriahnggak merah nggak meriahkenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-6647903872963696062013-03-29T05:05:00.000-07:002013-03-29T05:05:04.791-07:00anjing lepas<div style="text-align: center;">
adalah anjing</div>
<div style="text-align: center;">
dirantai begitu lama</div>
<div style="text-align: center;">
melihat dunia</div>
<div style="text-align: center;">
tapi tak bisa menyentuhnya</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
adalah wajar</div>
<div style="text-align: center;">
jika ia lari</div>
<div style="text-align: center;">
dan tak kembali</div>
<div style="text-align: center;">
saat putus rantainya</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
adalah kebebasan</div>
<div style="text-align: center;">
yang dinanti</div>
<div style="text-align: center;">
dan dipeluk erat</div>
<div style="text-align: center;">
saat didapatnya</div>
kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-86470878484996028512013-03-14T07:31:00.002-07:002013-03-14T07:31:37.949-07:00kepada sang ombak<div style="text-align: center;">
akulah pantai, dan kau ombaknya</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
kau bawa padaku,</div>
<div style="text-align: center;">
cerita</div>
<div style="text-align: center;">
tentang badai di samudera,</div>
<div style="text-align: center;">
dan karang yang begitu keras,</div>
<div style="text-align: center;">
yang tetap kau gerus juga. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
kau adalah sang petualang, </div>
<div style="text-align: center;">
yang pergi sesering kau pulang,</div>
<div style="text-align: center;">
padaku.</div>
<div style="text-align: center;">
dan sebesar itul pulalah jarak antara kita berdua. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-9am9Rube320/UUHedhE3V_I/AAAAAAAAAE4/9fxR7oU-h1s/s1600/Gambarcerita0558.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-9am9Rube320/UUHedhE3V_I/AAAAAAAAAE4/9fxR7oU-h1s/s320/Gambarcerita0558.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-49227153956221828192013-02-17T02:02:00.001-08:002013-02-17T02:02:10.186-08:00Siapa yang bisa menghindar dari kenangan?<div style="text-align: justify;">
<i>Siapa yang bisa menghindar dari kenangan? </i>Begitulah kira-kira bunyi baris sebuah puisi karya seorang penyair Jogja yang terus membekas di kepala saya. Agaknya saya harus sepakat dengan sang penyair, tak ada yang bisa lolos dari intaian kenangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau boleh mengibaratkan, kenangan itu ibarat debu. Debu yang bisa menempel di mana saja, dan akan terus kembali walau sudah berkali-kali dibersihkan. Debu juga melekat di tempat-tempat yang susah dibersihkan, seperti punggung atau kolong lemari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya, kenangan akan selalu datang kepada Anda, suka atau tidak suka. Ia serupa sebuah rekaman gambar gerak bersuara yang tersimpan di kepala Anda dan akan secara otomatis terputar saat Anda berada di suatu tempat tertentu, melihat suatu benda tak asing, atau pun sesederhana mendengar sebuah kata. Kenangan adalah hewan buas yang mengintai di kegelapan, yang akan langsung menerkam saat Anda tidak waspada.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada yang bilang kalau hujan bisa secara ajaib memicu terputarnya kembali rekaman kenangan di kepala orang. Tak ada penjelasan yang ilmiah soal itu, mungkin aroma petrichor (bau tanah) lah yang menjadi pemicunya. Atau mungkin karena hujan dan kenangan itu mirip. Keduanya sama-sama hadir di waktu yang tak tentu dan sering tiba-tiba. Keduanya menyisakan perubahan pada kondisi sekeliling: basah, kubangan di sana-sini, yang tidak bisa dihilangkan dengan mudah. Keduanya akan menghilang dengan sendirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
ditulis dengan diiringi hujan,</div>
<div style="text-align: right;">
adieu!</div>
kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-30261878380959318572013-02-16T04:52:00.001-08:002013-02-16T05:00:15.360-08:00Panggil Saja Saya Cina: sedikit soal rasisme<div style="text-align: justify;">
Kemarin malam saya mengalami sebuah pengalaman yang menarik saat dapat giliran shift malam di warung kopi tempat saya bekerja. Hari itu ramai luarbiasa. Pelanggan berjubel, pesanan menumpuk. Menjelang pukul 11 malam ada seorang pelanggan yang sudah selesai bersantap dan ingin membayar pesanannya. Nah, saat itu saya sedang jadi kasir, dan dari situlah cerita bermula.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alkisah, saat jari-jari saya sedang melompat-lompat dari satu tombol kalkulator ke tombol lainnya, si Mas Pelanggan ini nyeletuk:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kurang cepet."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seketika itu saya mendongak untuk melihat si empunya celetukan, dan dia pun melanjutkan:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Coba Cina pasti bisa cepet... (sambil menunjukkan gestur tangan menirukan saya menghitung dengan kalkulator)."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya pun tersenyum dan melanjutkan pekerjaan menghitung sambil mbatin: "Aku ki yo Cino lho Mas..."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peristiwa di atas sama sekali nggak membuat saya tersinggung. Saya maklum. Kalau saja darah Cina di tubuh saya ini nggak setengah-setengah Mas Pelanggan itu nggak akan mungkin berani bilang demikian karena sudah pasti mata saya sipit dan kulit saya lebih cerah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya pun teringat pada pembicaraan dengan beberapa teman di kantin kampus yang sudah terjadi agak lama. Waktu itu topik pembicaraan yang bergulir membawa kami ke topik yang sangat sensitif, rasisme. Inti pembicaraan itu adalah bahwa, pada dasarnya semua orang punya kecenderungan untuk bersikap rasis. Disadari atau tidak, diakui atau tidak, kita akan menggunakan cap rasial tertentu saat berhadapan dan berinteraksi dengan teman-teman lain yang beda rumpun bangsa. Ras Cina misalnya, yang selalu diidentikkan dengan kepandaian dagang Yah walaupun sebenarnya ada saja yang tidak pandai dagang seperti saya ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hmm, iya juga ya? Saya juga sering memakai kerangka pikir berdasarkan cap rasial tertentu saat menghadapi teman beda ras. Cap ini menimbulkan banyak hal dalam kepala saya yang jelas saja berpengaruh pada cara saya menilai dan menyikapi orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau memang benar demikian, berarti memang tak ada gunanya menyikapi rasisme dengan cara gontok-gontokan, adu mulut, apalagi adu pukul. Kalau memang itu sudah jadi semacam sikap dasar manusia yang tidak bisa dihilangkan, maka sebaiknya rasisme itu disadari sebagai elemen dari persinggungan antarmanusia. Kalau memang cap yang diberikan tidak benar ya anggap saja orang yang sedang berhadapan dengan Anda adalah orang yang bodoh. Kalau benar dan menyinggung ya anggap saja itu sebagai sebuah kritik yang membangun. Kalu benar dan bagus ya di amini saja. Dengan begitu tentunya tidak akan saling tersinggung bukan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contohnya adalah pengalaman saya sendiri bersama teman-teman. Lingkaran sosialku adalah contoh sukses menghadapi rasisme tanpa adu-aduan. Dalam percakapan sehari-hari, sah-sah saja saat saya memanggil teman saya dengan kata "Cina" lalu melanjutkan dengan ejekan-ejekan macam "Pelit". Anehnya, ini semua terjadi tanpa dibuat-dibuat. Sepertinya memang saya dan teman-teman saya sudah saling menyadari bahwa tak ada gunanya membalas perlakuan rasis dengan emosi. Marah-marah hanya akan membuatnya semakin langgeng. Jadi ya, tertawakan sajalah :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang menjadi utopianya adalah sebuah dunia dimana seseorang beretnis Cina tidak akan marah atau tersinggung saat dia diteriaki:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Oi Cina!"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
adieu!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-44657834051397081512013-02-13T09:20:00.002-08:002013-02-14T02:12:10.365-08:00Pahlawan Legendaris: Kamen Rider<div style="text-align: justify;">
Setiap anak yang tumbuh besar di tahun 90an pasti mengenal pahlawan super yang bernama Satria Baja Hitam dan Satria Baja Hitam RX. Aksinya membasmi monster Gorgom dan Crisis Empire pasti membekas di hati setiap anak yang pernah menontonnya di televisi. Bahkan bukanlah tidak mungkin kalau anak-anak di masa itu banyak yang ingin menjadi pahlawan seperti Kotaro Minami (nama karakter yang berubah jadi Satria Baja Hitam dan juga RX).</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-PBE9lRrUqSc/URtT5Koo_GI/AAAAAAAAAC0/4f35CRI3zK0/s1600/black.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-PBE9lRrUqSc/URtT5Koo_GI/AAAAAAAAAC0/4f35CRI3zK0/s1600/black.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Kamen Rider Black</i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-OQ0dc5GJ_ps/URtT6BQ4qgI/AAAAAAAAAC8/kTsYjo8wbsc/s1600/black+rx.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-OQ0dc5GJ_ps/URtT6BQ4qgI/AAAAAAAAAC8/kTsYjo8wbsc/s320/black+rx.jpg" width="240" /></a> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>(Ki-Ka) Kamen Rider Black RX Bio, RX, dan RX Robo</i></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Tidak banyak yang tahu bahwa penggunaan nama Satria Baja Hitam adalah sebuah kesalahan penerjemahan. Nama asli dari Satria Baja Hitam di Jepang sana adalah Kamen Rider Black, dimana Kamen berarti topeng dan Rider bisa diartikan sebagai Satria. Jadi terjemahan yang lebih tepat adalah Satria Bertopeng Hitam. Salah satu efek dari kesalahan penerjemahan itu adalah pemukulrataan pemanggilan setiap Kamen Rider dengan nama Satria Baja Hitam. Cobalah tengok gambar di atas, bukankah RX Bio sama sekali tidak berwarna hitam?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>SISI HISTORIS</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kamen Rider adalah sebuah serial yang sudah populer di Jepang sejak tahun 70an. Kamen Rider Black bukanlah yang pertama, ia adalah kamen rider ke-11 dalam sejarah. Kamen Rider pertama bernama Kamen Rider Ichigo, atau bisa juga disebut sebagai Kamen Rider One. Penciptanya adalah seorang penulis cerita fiksi ilmiah mingguan bernama Shotaro Ishinomori. Kemunculan perdana Kamen Rider Ichigo terjadi pada tanggal 3 April 1971 di NET TV (sekarang bernama TV Asahi).</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-xpPoC8Zk9Hw/URtYrKD_FHI/AAAAAAAAADM/JPr_9v4UP0U/s1600/ichigo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-xpPoC8Zk9Hw/URtYrKD_FHI/AAAAAAAAADM/JPr_9v4UP0U/s320/ichigo.jpg" width="233" /></a> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>Kamen Rider Ichigo</i></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Di tulisan ini saya tidak akan membahas semua kamen rider yang pernah ada. Saya hanya akan membagikan sedikit informasi umum dan mendasar soal para pahlawan legendaris ini. Nah, secara garis besar serial kamen rider dibagi menjadi dua era besar berdasarkan tahun aksinya. Era pertama disebut era Showa. Era ini berlangsung dari tahun 71 (kamen rider pertama) sampai dengan Kamen Rider Black RX di tahun 80an akhir.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-PcjkcpKMYhw/URtbOiW2cwI/AAAAAAAAADc/J88V1q9E5cg/s1600/kamen+riders+showa+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-PcjkcpKMYhw/URtbOiW2cwI/AAAAAAAAADc/J88V1q9E5cg/s1600/kamen+riders+showa+2.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i>(Ki-Ka) Kamen Rider RX, Ichigo, Nigo, V3, Riderman, X, Amazon. Stronger. Skyrider, Super One, Z-Cross</i></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-rUzw8Hw8b9w/URtbO2cOWVI/AAAAAAAAADk/7E0AQkQwa6M/s1600/kamenriders+showa+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="164" src="http://3.bp.blogspot.com/-rUzw8Hw8b9w/URtbO2cOWVI/AAAAAAAAADk/7E0AQkQwa6M/s320/kamenriders+showa+1.jpg" width="320" /></a> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>(Ki-Ka) Z-Cross, Skyrider, Amazon, Riderman, Nigo, Black, Ichigo, V3. X, Stronger, Super One</i></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Serial kamen rider sempat hilang di awal tahun 90an. Baru pada tahun 1997 kamen rider baru, Kamen Rider Kuuga muncul. Kelahirannya inilah awal dari era kedua kamen rider, era Heisei. Era Heisei sendiri masih berlangsung smpai sekarang. Satria-satria baru terus bermunculan dengan keunikannya masing-masing. </div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-gVeTKmPmfMU/URteZP81MoI/AAAAAAAAAEE/AulyynJbGdM/s1600/kuuga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="319" src="http://2.bp.blogspot.com/-gVeTKmPmfMU/URteZP81MoI/AAAAAAAAAEE/AulyynJbGdM/s320/kuuga.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Kamen Rider Kuuga</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-lEhbc_xWDwk/URtfUvQhYNI/AAAAAAAAAEQ/WILEqJCRq9M/s1600/kuuga+fourze.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-lEhbc_xWDwk/URtfUvQhYNI/AAAAAAAAAEQ/WILEqJCRq9M/s1600/kuuga+fourze.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
(Atas, Ki-Ka) Kuuga, Agito, Ryuki, Faiz, Blade, Hibiki, Kabuto</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
(Bawah, Ki-Ka) Den-O, Kiva, Decade, W, Ouze, Fourze</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
(Figur paling kanan) Wizard</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>MELIHAT LEBIH DALAM</b> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Setelah menengok sedikit soal sejarah kamen rider, berikutnya saya akan menuliskan sedikit hasil pengamatan saya pada serial kamen rider sampai sejauh ini. Saya akan menuliskan karakteristik kamen rider dari era Showa dan juga Heisei. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><b>SHOWA</b></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Perbedaan paling mencolok dari kamen rider di kedua era tersebut adalah alur cerita secara garis besar. Para kamen rider di era Showa semuanya adalah manusia korban penculikan organisasi-organisasi kriminal misterius yang kemudian mengubah mereka manjadi cyborg. Cyborg-cyborg ini kemudian memberontak dan memilih untuk memihak umat manusia. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kesepuluh kamen rider awal di era Showa memiliki keterikatan alur cerita. Dalam dunia cerita para kamen rider, Kamen Rider Nigo muncul setelah Kamen Rider Ichigo, lalu Kamen Rider V3 pun menyusul, dan begitu seterusnya. Di beberapa titik cerita saat mereka saling bertemu, kamen rider yang muncul belakangan pun memanggil kamen rider yang muncul duluan dengan sebutan "senior". Organisasi kriminal dari masing-masing serinya pun saling terhubung.
Semua organisasi kejahatan yang dilawan Kamen Rider Ichigo sampai Super
One adalah organisasi anakan dari organisasi kriminal besar yang menjadi lawan kamen rider ke-10, Z-Cross.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Secara fisik kesemua kamen rider Showa memiliki kesamaan. Bentuk dasar kostum mereka mengambil bentuk dasar serangga, dan semuanya memakai scarf di lehernya (kecuali Black dan Black RX). Sumber kekuatan mereka adalah kelebihan kekuatan fisik melebihi manusia yang didapat dari operasi, walaupun ada juga yang menggunakan senjata semacam pedang atau tongkat. Yang jelas, kamen rider Showa lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik mereka.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><i>HEISEI</i></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, perbedaan paling mencolok dari kamen rider di kedua era ini adalah alur cerita secara garis besarnya. Jika di era Showa kamen ridernya saling terikat, maka di era Heisei para kamen rider seakan berdiri sendiri-sendiri, tanpa keterikatan secara waktu.Di beberapa film memang kamen rider- kamen rider ini nampak ada di ruang dan waktu yang sama<b><i> </i></b>tapi kalau menurut saya kok nampak dipaksakan dan kadang logika ceritanya nggak masuk. Sumber kekuatan para rider Heisei ini pun berbeda secara mendasar. Kekuatan rider mereka bukan didapat dari hasil operasi, melainkan dari artefak-artefak misterius ataupun alat-alat canggih bikinan pabrik. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Era Heisei adalah era yang mulai mendobrak 'pakem' kamen rider. Di cerita rider Heisei konsep banyak rider dalam satu cerita semakin digalakkan. Dalam Kamen Rider Ryuki rider yang muncul mencapai 13 rider. Ceritanya pun tak kalah nyeleneh, rider-rider di dalamnya saling bertarung, dan yang paling mendobrak pakem adalah kematian sang karakter utama, Ryuki. Secara fisik bentuk para rider juga tak melulu mengambil bentuk dasar serangga. Ambil contoh pada Kamen Rider Ryuki ada rider yang mengambil bentuk naga, kelelawar, ular, dll. Kekuatan rider-rider ini pun terlihat lebih superior dengan proyektil-proyektil energi yang bombastis. Hal ini tentunya adalah konsekuensi logis dari perkembangan teknologi grafis.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
****************</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Saya pribadi hanya sempat menyicipi bebarapa rider Showa seperti Super One, Black, dan Black RX. Rider-rider Showa lainnya saya kenal lewat kemunculannya di film-film kamen rider Heisei yang sering memunculkan rider-rider lintas seri dan era. Pun rider Heisei belum semuanya saya tuntas tonton. Ada yang hanya sempat saya cicipi beberapa episode awal ataupun dari versi filmnya. Saya cukup beruntung untuk menonton sampai tamat Kuuga, Faiz, Kabuto, Ryuki, dan Decade.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Dari sekian tontonan saya nampaknya hanya Kamen Rider yang benar-benar nyantol. Impian saya adalah membeli harddisk kapasitas besar dan mengisinya dengan koleksi lengkap semua serial Kamen Rider. Saya yakin itu akan menjadi harta yang tak ternilai harganya. Tapi ya, entah kapan mimpi itu bisa terwujud.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: right;">
*dirangkum dari berbagai sumber (kamenrider.wikia.com, dll) </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: right;">
adieu! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-54799748236173112432013-02-12T09:39:00.002-08:002013-02-12T09:44:45.189-08:00golek gawean<div style="text-align: justify;">
Dalam rangka meraih kemandirian secara finansial, saya mencoba melamar pekerjaan ke sebuah penyedia jasa jalan-jalan dan menempuh ujian wawancara beberapa hari yang lalu. Dari sekian topik percakapan yang terjadi, yang paling saya ingat adalah ketika saya saya ditanya kenapa ingin bekerja. Waktu itu saya menjawabnya dengan berkata bahwa saya ingin masih tergantung pada orang tua dan dengan bekerja saya ingin lebih mandiri secara finansial.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketiga pewawancara saya pada waktu itu pun bertanya bagaimana bisa saya masih tergantung pada orang tua saya di usia yang sudah 24. Berhubung saya tak ingin membahasnya lebih jauh, segera saya jawab:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"That's exactly why I apply for this job." (wawancara dilakukan dalam bahasa inggris)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yah, kemandirian dalam bidang ekonomi memang menjadi prioritas hidup saya tahun-tahin belakangan ini. Saya pun sebenarnya sudah mulai cari duit, meskipun hanya secara serabutan. Dari jadi pendamping kelompok outbond anak SD, kuli pertunjukan, penerjemah, sampai nyebar leaflet di jalanan sudah pernah saya lakoni. Pekerjaan tetap sejauh ini hanyalah menjadi pramusaji di sebuah warung kopi. Pekerjaan-pekerjaan itu memang belum bisa dijadikan penghidupan yang mutlak. Sampai sekarang saya masih saja merepotkan kedua orang tua saya dengan meminta uang bulanan. Yahh setidaknya hasil jerih payah itu bisa mengurangi jumlah uang yang saya minta ke orang tua, dan beberapa kebutuhan bisa saya penuhi sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kini selain menanti pendadaran saya juga menanti kabar dari si pembuka lowongan kerja. Semoga saja pekerjaan ini bisa jatuh ke tangan saya. Semoga saja pekerjaan ini nantinya bisa berkontribusi pada terwujudnya basis ekonomi saya. Amin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
adieu!</div>
kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-71955140096944484022013-02-12T07:53:00.001-08:002013-02-12T10:05:14.014-08:00di antara<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-GB</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1026"/>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapelayout v:ext="edit">
<o:idmap v:ext="edit" data="1"/>
</o:shapelayout></xml><![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Dalam ingatan
masa kanak-kanak saya, Imlek tak lebih dari sebuah acara keluarga dimana semua
keluarga dari pihak ayah saya berkumpul dan bersilaturahmi. Imlek juga menjadi
hari dimana saya mendapat uang saku lebih banyak dari biasanya. Saya selalu
deg-degan setiap menerima angpao, bertanya-tanya kira-kira seberapa banyak yang
saya dapat. Rasanya ingin sekali langsung membukanya ditempat dan menghitung
uang di dalamnya. Tapi hal itu selalu terpaksa harus saya urungkan karena orang
tua saya melarang saya membukanya sebelum sampai di rumah. Tidak sopan katanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Semasa SD
kesadaran rasial saya belum tumbuh. Saya belum mempertanyakan kenapa kedua
keluarga besar dari ayah dan ibu saya begitu berbeda. Kenapa yang satu bermata
sipit, sedangkan yang satu berkulit coklat. Kesadaran itu mulai muncul di masa
SMP dan SMA, mungkin karena teman-teman sebaya saya juga mulai
mempertanyakannya dan mulai menyinggungnya dalam percakapan sehari-hari.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kesadaran itu
semakin tumbuh di bangku kuliah, seiring dengan bertambahnya wacana saya
sebagai seorang mahasiswa. Semakin lama saya makin mempertanyakan identitas
saya yang setengah jawa setengah cina ini. Sedikit banyak saya bersinggungan
dengan kultur keduanya, tapi tak satu pun saya kuasai betul untuk bisa
memilikinya sebagai sebuah identitas diri. Ambil contoh soal bahasa. Bahasa
Jawa saya hanya bisa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ngoko, </i>bicara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">krama </i>masih gagap. Dari SD sampai SMP
saya berkesempatan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mendapat pelajaran
aksara jawa dan sempat bisa sedikit-sedikit. Tapi kemudian semua itu menguap
begitu saja karena tidak dipelajari lagi setamat SMP. Semacamnya saya mengalami
krisis identitas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Tetapi semua
kebingungan itu tak pernah bisa menghilangkan semaraknya Imlek di hidup saya.
Saya tetap selalu menikmati detik-detik kumpul keluarga. Yah walaupun tidak
semua orang yang saya temui di situ saya kenal (entah karena lupa atau juga
karena memang belum pernah bertemu sebelumnya dan malas berkenalan) tetap saja
terasa menyenangkan. Ada sensasi tersendiri yang muncul ketika bertemu kembali dengan sanak saudara. Melihat bagaimana mereka berubah dari tahun ke tahun. Sepupu-sepupu yang dulu masih begitu kecil mulai beranjak remaja dan mulai bersolek. Paman dan Bibi yang semakin menua. Bertambah kerut di wajahnya, bertambah uban di kepalanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Sebenarnya ada keinginan untuk mendalami budaya keluarga ayahku, tapi ya cuma berhenti di situ saja. Keinginan untuk melaksanakannya selalu kalah dengan keinginan-keinginan lain. Yah, setidaknya saya masih bisa menikmati ke'antara' an ini.</span><br />
<br />
<span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">Oh ya, ini ada foto-foto keluarga Li:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Lvh5OUnvctw/URqDjgR9a_I/AAAAAAAAACU/KOuEot52ZIs/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="231" src="http://2.bp.blogspot.com/-Lvh5OUnvctw/URqDjgR9a_I/AAAAAAAAACU/KOuEot52ZIs/s320/3.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-PHMT5iKkPeE/URqDj3RDevI/AAAAAAAAACY/Rt79-hyjYNA/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://1.bp.blogspot.com/-PHMT5iKkPeE/URqDj3RDevI/AAAAAAAAACY/Rt79-hyjYNA/s320/1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-bXlvTgIV8xE/URqDlU1ozlI/AAAAAAAAACk/mBR_K4HuUPU/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="210" src="http://2.bp.blogspot.com/-bXlvTgIV8xE/URqDlU1ozlI/AAAAAAAAACk/mBR_K4HuUPU/s320/2.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Hayoooo, coba tebak yang mana Bapak saya?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Akhir kata, selamat Imlek! Semoga tahun ini penuh berkah!</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span lang="EN-US">adieu!</span></div>
kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-54255448637480941712013-02-09T11:02:00.000-08:002013-02-12T09:05:43.449-08:00Humor itu Obat<h3 style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Seeing the funny sides of situations and of oneself doesn’t sound very
serious, but it is integral to wisdom, because it’s a sign that one is
able to put a benevolent finger on the gap between what we want to
happen and what life can actually provide; what we dream of being and
what we actually are, what we hope other people will be like and what
they are actually like. Like anger, humour springs from disappointment,
but it’s disappointment optimally channelled. It’s one of the best
things we can do with our sadness.</span></span></h3>
<h3 style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">-Alain de Botton-</span></span></h3>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Harapan <span style="font-size: small;">adalah sesuatu yang patut diwaspadai. Seringkali <span style="font-size: small;">adanya harapan disalahartikan sebagai sebuah keniscayaan<span style="font-size: small;">; sesuatu yang pasti akan terjadi. Karenanya, saat apa yang diharapkan tidak terjadi biasanya <span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">kita</span> akan mengutuk dan bersumpah serapah. <span style="font-size: small;">Kita</span> akan mulai menyalahkan situasi, orang lain, diri sendiri, atau <span style="font-size: small;">mungkin nasib dan Tuhannya. <span style="font-size: small;">"PHP (Pemberi Harapan Pals<span style="font-size: small;">u) nih!" begitu <span style="font-size: small;">orang sekarang bilang. Tapi tunggu dulu, harapan bukan janji <span style="font-size: small;">B</span>ung! Dia hanya sebuah kemungkinan. <span style="font-size: small;">Jadi ya<span style="font-size: small;"> salah kalau harapan itu lantas <i>dijagakke.</i></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">O<span style="font-size: small;">rang yang <span style="font-size: small;">tidak bisa mengatasi rasa kecewanya kadang jatuh pada kondisi yang statis<span style="font-size: small;">, alias nggak bisa <i>move on</i><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">; <i>mutung </i>sama keadaan<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">. Kesedihan yang berlarut-larut membuatnya selalu murung, dan malas beraktifi<span style="font-size: small;">tas.<span style="font-size: small;"> Ujung-ujungnya orang ini akan kehilangan <span style="font-size: small;">arah dan jalan di tempat</span>. Fokus pada apa yang dia tidak punya malah membuatnya lupa akan apa yang dia miliki<span style="font-size: small;">.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Lantas<span style="font-size: small;">, apa yang harus kita lakukan? Bukankah <span style="font-size: small;">kita</span> akan selalu berharap karena yang namanya manusia itu tak bisa lari dari keinginan?</span></span> Jawabannya saya pikir adalah apa yang dikemukakan Alain de Botton, seorang filsuf dari Inggris <span style="font-size: small;">yang</span> saya kutip di atas. <span style="font-size: small;">Solusinya tak lain dan tak bukan adalah humor. <span style="font-size: small;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Kegagalan atau ke<span style="font-size: small;">s<span style="font-size: small;">ialan selalu saja dikutuki dan disesali. Itu semua karena kita masih nggak terima. Kok Gini. Kok <span style="font-size: small;">Gitu. Coba dulu nggak gini. Semua itu akhirnya malah menjadi beban yang melelahkan dan <span style="font-size: small;">menggerogoti kita dari dalam. Nah, saat semua itu menjadi humor; jadi sesuatu yang bi<span style="font-size: small;">sa ditertawakan, itu tandanya kita sudah bisa menerimanya sebagai bagian hidup kita. Dengan kata lain kekecewaan sudah terobati dan kita sudah</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span> <i>move on.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Kecewa bole<span style="font-size: small;">h kok. <span style="font-size: small;">Mengutuki keadaan juga boleh. Tapi ya jangan <span style="font-size: small;">terus-terusan. <span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Ibarat k<span style="font-size: small;">ata</span>, kalau sudah jatuh ya jatuh<span style="font-size: small;">. Mengutuki hal yang memb<span style="font-size: small;">uatmu jatuh nggak akan membatalkan</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><i> </i>kejatuhanmu itu. Ya to? Hahahaha. Mari tertawa sebelum tertawa itu dilarang (opotoh?).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">adieu! </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span> </div>
kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-51543133409950731872013-02-08T09:16:00.002-08:002013-02-12T09:05:43.447-08:00Februari<div style="text-align: justify;">
Bulan Februari ini semacamnya sangat wow sekali. Bagaimana tidak, salah satu momen paling penting dalam hidup saya akan terjadi di bulan ini. Sebuah momen yang akan membukakan pintu menuju dunia baru: dunia pengangguran. Ya, bulan ini saya akan menempuh ujian pendadaran. Setelah itu saya akan dibabtis jadi pengangguran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jujur saja saya bingung mau ngapain setelah lulus nanti. Yang jelas, sampai kira-kira setahun ke depan saya akan tinggal di Jogja karena sudah memutuskan untuk mengontrak rumah lagi bersama teman-teman. Walaupun masa depan masih buram, saya sudah memutuskan untuk hidup di Jogja, setidaknya sampai saya berubah pikiran atau menemukan ketertarikan dengan tempat lain. Semacamnya berjudi memang. Tapi ya, kalau sudah punya kemauan sebaiknya memang dituruti, daripada gela di ujung nanti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang saya sedang harap-harap cemas menanti keluarnya jadwal ujian pendadaran. Hari penentuan baru bisa saya ketahui pada tanggal 14 besok. Jika kebanyakan orang mungkin menantikan tanggal 14 besok dengan menyusun rencana-rencana romantis, maka saya menantikan hari itu dengan menyiapkan hati menyongsong datangnya hari dimana saya bisa tahu kapan pertempuran terakhir itu akan terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai jumpa di tanggal 14!</div>
kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-3603962453015318162013-02-07T09:47:00.002-08:002013-02-12T09:05:43.446-08:00Catatan Awal Tahun<div style="text-align: justify;">
Hmmmm, lama banget blog ini nggak aku jamah. Tulisan terakhir aku buat di tahun 2011. Hahahaha... sudah 2 tahun berselang. Sekarang sudah kira-kira seminggu aku berumur 24. Hmmm... tiba-tiba saja kepengen nulis. Nulis apa yak enaknya? Asik kali ya kalo aku cerita soal apa yang kualami dan kurasakan akhir-akhir ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang kubilang tadi, sekarang aku sudah menginjak usia 24. Tahun depan usiaku akan genap seperempat abad (njuk ngopo?) hahahaha. Ulang tahunku jatuh pada tanggal 1 kemarin, tepat di hari Jumat. Hari itu entah kenapa begitu kunanti. Mungkin karena aku berharap banyak hal menyenangkan akan terjadi di hari itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kamis itu (31/1) aku menghabiskan sore sampai malam di warung kopi tempat aku bekerja dan seringkali menghabiskan hari. Sengaja kunanti sampai tengah malam, sampai hari berganti. Buatku merayakan ulang tahun di detik pertama hari berganti itu sungguh sangat oke, tak tau kenapa. Aku tak bisa menjawab dengan baik saat temanku bertanya apa esensinya merayakan ulang tahun tepat di saat hari berganti, saat detik pertama meninggalkan angka 12.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tadinya aku berharap akan ada banyak orang yang ikut nongkrong di situ, tapi ternyata ya sepi-sepi saja. Hanya ada segelintir orang yang bisa kuajak berbagi rasa betapa senangnya bisa hidup setahun lebih panjang lagi. Tapi itu pun sudah cukup. Lepas tengah malam kutinggalkan sejenak teman-temanku untuk membeli martabak dan terang bulan untuk perayaan ala kadarnya. Rasanya senang sekali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Singkat cerita, itu lah salah satu momen penting di awal tahun ular ini. Saatnya beralih ke yang lain. Layaknya mahasiswa tingkat akhir pada umumnya, aku sedang bergulat dengan skripsi, sebuah tolok ukur untuk melihat sejauh mana seorang mahasiswa menguasai ilmu yang telah diajarkan padanya. Nah, seharian kemarin adalah salah satu hari yang paling melelahkan dalam prosesku mengerjakan skripsi : mendaftar untuk ujian pendadaran. Dari pagi aku sudah berkutat di rentalan, mencetak skripsiku yang mencapai 148 halaman dan menggandakannya sebanyak tiga kali. Sungguh melelahkan menata dan memastikan nggak ada halaman atau format penulisan yang luput secara langsung (tidak di layar laptop). Dan memang benar apa saran dosen pembimbingku, suntingan yang dilakukan penulis segera setelah tulisan jadi pasti banyak luputnya. Penulis sudah capek duluan, energinya habis untuk mencipta. Saat seorang temanku, seorang pembaca kedua di hari itu, melihat-lihat skripsiku yang sudah dicetak dan dijilid rapi, dia menemukan sejumlah kesalahan. Ah! Bukan main hancurnya suasana hatiku siang itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siang itu aku begitu tertolong oleh segelas es teh di kantin kampus, yang sedikit banyak menenangkan dan menentramkan diriku. Begitu habis, langsung kukebut motor kembali ke rentalan. Si Mas rentalan (yang aku belum sempat kenalan tapi besok kalo ke sana lagi pasti kusempatkan) dengan sedikit nggerundel akhirnya bersedia membongkar lagi hasil jilidannya. Singkat cerita, setelah kesalahan-kesalahan dibetulkan, kubawa skripsiku ke sekretariat Fakultas Sastraku yang tercinta. Di halaman pengesahan kuminta dosen pembimbingku untuk tandatangan, sebagai tanda bahwa dia meloloskan skripsiku untuk didadar. Sembari menandatanganinya, dia berpesan padaku untuk berdoa demi kelancaran semuanya. 'Ora et Labora,' katanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahap pertama pendaftaran ujian pendadaran pun selesai. Mbak Ninik, pegawai sekretariat berpesan bahwa jadwal ujian baru akan keluar pada tanggal 14 Februari besok. Pembayaran administrasi ujian akan kuurus nanti pagi. Hahaha, lega banget rasanya. Rasa deg-degan berkejar-kejaran dengan tenggat daftar ujian pun luruh, lalu berganti dengan rasa deg-degan menantikan ujian pendadaran....</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yah, sekian dulu saja ya. Sampai jumpa di lain kesempatan. Semoga keinginan untuk menulis bisa muncul terus. Adieu!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-19616092114199510162011-06-01T13:13:00.000-07:002013-02-12T09:05:43.445-08:00Main dan Kerja<div style="text-align: justify;">Sekarang saya sudah berumur 22 tahun, dan sayangnya, masih bergantung pada orang tua. Hal ini sering mengganggu saya akhir ini. Beberapa solusi sempat terlintas. Satu diantaranya adalah dengan meminta orang tua mengurangi jatah mingguan saya. Tetapi kemudian saya urungkan niat itu, karena saya merasa belum mampu (atau mungkin belum mau) hidup dengan uang kurang dari biasanya. Solusi lainnya yang kemudian muncul adalah dengan mencari kerja. Nah, yang kedua inilah yang menurut saya solusi yang paling nyaman untuk dilakukan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saya pun kemudian benar-benar bekerja. Beberapa teman membuka usaha, sebuah warung kopi, dan membutuhkan tenaga untuk mengisi posisi pramusaji. Jadilah saya seorang pramusaji. Sampai sekarang sudah dua kali gajian, dan walaupun hasilnya belum cukup wah saya sudah sangat senang bisa punya penghasilan sendiri. Setidaknya saya bisa membeli barang-barang yang saya inginkan sendiri. Menurut saya, itu bisa sedikit mengurangi ketergantungan saya pada uang pemberian orang tua.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kegelisahan saya memang sedikit terpuaskan tapi sepertinya kegelisahan lain muncul, dengan rutinitas kerja yang ada jatah bermain saya jadi berkurang. Hal ini sempat membuat saya resah karena saya adalah tipe orang yang sangat suka bermain dan berjalan-jalan bersama-sama teman-teman. Tapi kemudian saya kembali berpikir, sekarang sudah saatnya saya melakukan perubahan. Tak bisa dan tak boleh lama-lama saya membebani orang tua. Saya harus mandiri. Toh cepat atau lambat saya harus berlapang dada merelakan kebebasan saya saat memasuki dunia kerja.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kini saya menikmati bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Saya mulai menabung. Harapannya uang tabungan itu nantinya bisa mendukung hobi saya main dan jalan-jalan. Tabungan itu bisa saya gunakan untuk beli sepatu, tas, atau benda-benda lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Katakan iya pada perubahan. Hidup adalah jalan yang penuh dengan tikungan, dengan kejutan-kejutan luar biasa di ujungnya. Mari, berproseslah dengan berani.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-42292286774099332582011-05-04T12:38:00.001-07:002013-02-12T09:07:09.061-08:00merindukan kopi<div style="text-align: center;">Sekarang aku harus mengetuk pintu</div><div style="text-align: center;">Dan menunggu lama di teras depan rumahmu</div><div style="text-align: center;">Kau bahkan tak lagi menyuguhkan kopi</div><div style="text-align: center;">Yang biasa kau buat untuk membuat percakapan menjadi lebih lama</div><div style="text-align: center;">Aih aih</div><div style="text-align: center;">Dingin sekali kau</div>kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-74413997745970394422011-04-26T12:02:00.001-07:002013-02-12T09:07:09.063-08:00grow up!<div style="text-align: center;">kusesalkan kanak-kanakmu</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">yang terburu-buru</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">dan dangkal</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">mungkin waktu</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">yang akan mendewasakanmu</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">dan mungkin nanti</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">kamu berhenti bermain-main</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">dengan perasaan</div>kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-20659758284411219922011-04-26T12:01:00.001-07:002013-02-12T09:07:09.060-08:00harus maju ke depan<div style="text-align: center;">aku selalu menikmati</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">duduk berdua denganmu</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">senyumanmu seperti sebuah jendela</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">tempat melihat indah pemandangan</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">aku terjebak</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">selalu ingin kembali</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">pada dua bola matamu</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">yang begitu damai dan membahagiakan</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">tapi aku harus berjalan maju</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">begitu kata seorang teman</div>kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-30057282253366352552011-03-29T07:30:00.000-07:002013-02-12T09:12:19.162-08:00mainkan peranmu<div style="text-align: center;">Tirai panggung sudah dinaikkan</div><div style="text-align: center;">Sekarang kamu adalah sang aktor</div><div style="text-align: center;">Dan babak baru telah dimulai</div><div style="text-align: center;">Tanpa kamu sadari</div><div style="text-align: center;">Dan yang bisa kamu lakukan</div><div style="text-align: center;">Hanyalah memainkan peranmu</div><div style="text-align: center;">Dengan sebaik mungkin</div>kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-68446568658501060272011-03-27T09:25:00.001-07:002013-02-12T09:08:21.144-08:00batu dan air yang tenang<div style="text-align: center;">Jadilah batu</div><div style="text-align: center;">Yang dijatuhkan</div><div style="text-align: center;">Ke dalam air yang tenang</div><div style="text-align: center;">Dan jadilah</div><div style="text-align: center;">Layaknya sebuah perubahan</div>kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-65087250251883893802011-03-22T09:12:00.000-07:002013-02-12T09:08:21.142-08:00Kucing Nyebrang Jalan<div style="text-align: center;">Aku harus cepat</div><div style="text-align: center;">Ini adalah sebuah pertaruhan</div><div style="text-align: center;">Antara hidup dan mati</div><div style="text-align: center;">Mungkin begitu pikirnya</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">220311</div><div style="text-align: center;">menulis puisi lagi</div>kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-18053472078660852512011-03-04T20:42:00.000-08:002013-02-12T09:13:08.142-08:00harimau white<div style="text-align: justify;">pagi tadi di rumah seorang teman, sambil menikmati sepiring mi goreng dengan nasi, bakso dan tekur ceplok, aku menonton televisi. sang pemilik televisi akhirnya melabuhkan pilihannya pada saluran yang menayangkan sebuah acara dimana artis laki-laki harus menjalani sejumlah tantangan sembari mengasuh anaknya sementara sang istri diculik oleh pembawa acara. salah satu tantangan yang diberikan adalah menyaksikan binatang buas bersama anaknya, kebetulan latar tempat acara tersebut adalah sebuah taman safari di bali.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">perhatianku tersita oleh satu bagian pada acara itu. pada suatu adegan kamera memperlihatkan ayah-anak itu berjalan di satu tempat di taman safari, terlihat di ujung jalan ada papan penunjuk bertuliskan 'white tiger' dan tidak ada terjemahannya sama sekali. kemudian kamera beralih di adegan saat ayah-anak itu melihat seekor harimau putih dari kejauhan. sang ayah berbaik hati memberitahu anaknya binatang apakah yang sedang dilihatnya. dia berkata "tuh lihat, ada white tiger." memprihatinkan bukan? sampai tuanya nanti sang anak akan terus memanggil harimau putih itu dengan sebutan 'white tiger'.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">ini mengingatkanku pada novel laskar pelangi. dalam sebuah buku kritik sastra berjudul 'laskar pemimpi' karangan nurhady sirimorok kebiasaan andrea hirata untuk menyebut nama tanaman atau hewan dengan nama latinnya dikritik, dipertanyakannlah apa tidak ada nama aslinya sampai harus dinamai nama latinnya segala. hahahaha, mungkin generasi berikutnya bisa saja menyebut pohon mlinjo dengan nama 'gnetum gnemon' dan memanggil orang utan dengan nama 'pongo pygmeus' jika semua novelis meniru andrea.</div>kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-37074271407009505142011-03-04T08:54:00.000-08:002013-02-12T09:10:10.216-08:00marketing oh marketing<div style="text-align: justify;">sedari dulu pekerjaan yang selalu kuhindari adalah pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan mengelola keuangan dan pekerjaan-pekerjaan yang menuntutku untuk banyak membikin tabel-tabel. maka, saya tak pernah mau dijadikan bendahara kapanpun aku bergabung dalam sebuah kepengurusan. aku ini orangnya berantakan sekali, bisa dilihat dari kamarku yang selalu berantakan dan kalaupun dirapikan hanya akan bertahan sesaat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">tetapi semakin ke sini aku berpikir bahwa cepat atau lambat aku akan berhadapan dengan situasi yang mengharuskanku menekan sebisa mungkin keberantakanku dalam mengelola sesuatu. pun juga aku harus berkembang, sepertihalnya sifat mudah emosiku yang terus kulawan dan kesusahanku menghafalkan jalan yang terus kukurangi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">nah, seperti yang pernah kuceritakan, beberapa waktu lalu sebuah tawaran pekerjaan datang padaku. pekerjaan yang ditawarkan padaku adalah mengurusi pemasaran sebuah majalah bahasa menggantikan orang lain yang akan berpindah bagian mengurusi pelebaran sayap ke dunia usaha, yaitu membuka warung kopi. majalah ini masih belum memiliki basis ekonomi yang kuat, dan masih bergantung pada, selain oplahnya tentu saja, iuran bulanan anggota redaksinya, karena itulah mereka mencoba memperkuat basis ekonomi mereka dengan berbisnis. pekerjaan yang sudah kuterima ini tentu saja menuntutku untuk mengelola keuangan, termasuk di dalamnya membuat berbagai tabel yang sangat ribet dan memusingkan. ah, sungguh menantang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">kenyataan bahwa majalah tempat aku bekerja ini masih berdiri di atas tanah yang masih belum stabil membuatku berpikir, ini bukan main-main. pemasaran yang aku pegang tentunya memegang peran vital dalam keberlangsungan majalah. masalah yang timbul adalah, aku tak punya pengalaman apa-apa di bidang ini. hal yang terlintas di kepalaku adalah aku harus mempelajari pemasaran, entah bagaimanapun caranya. kebetulan ibu temanku adalah seorang dosen fakultas ekonomi, haha, mungkin aku bisa mencuri ilmunya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">ah, tak sabar rasanya ingin segera berbuat dan bergerak. semangat!!!!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-31499027299872892532011-03-03T07:09:00.000-08:002013-02-12T09:13:08.143-08:00keroncong teduh<div style="text-align: justify;">beberapa hari yang lalu di mobil milik temanku aku berkenalan dengan sebuah lagu yang hingga kini terus mengiang dan terus menerus kunyanyikan dan kuputar dengan pemutar musik di telepon genggamku. lagu itu berjudul 'come first of may', sebuah lagu keroncong yang dinyanyikan oleh sebuah kelompok bernama 'irama tongkol teduh'. sampai sekarang aku belum banyak tahu tentang kelompok yang menyanyikan lagu ini selain bahwa mereka adalah kelompok yang bercokol di UGM Yogyakarta, pun pula aku belum bisa menemukan relevansi judul dengan isi lagunya. yang bisa aku asumsikan adalah bahwa lagu ini merupakan curahan hati seseorang yang mengalami entah patah hati atau putus cinta di awal bulan mei.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">begini lirik lagu itu:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: center;">aku berjanji, tak ada kesedihan dalam lagu ini</div><div style="text-align: center;">kau hanya kucatat sbagai alamat singkat</div><div style="text-align: center;">yang tak lagi kusinggahi</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">meski dalam sendiri ada perkara yang tetap selamanya</div><div style="text-align: center;">tak terlihat bagai jejak burung-burung di udara</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">sepi yang kugambari dengan warna-warna</div><div style="text-align: center;">yang hanya ada...</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><b>reff</b></div><div style="text-align: center;">ketika matamu terpejam, diam</div><div style="text-align: center;">memandang suryaaa</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">lagu ini begitu indah, dan teduh seperti nama kelompok yang menyanyikannya. lagu yang memberi semangat baru bagi mereka yang putus cinta atau patah hati. walaupun ada sedikit kontradiksi di bagian reffrain dan kalimat sebelumnya. 'aku' yang di bagian awal lagu menyatakan bahwa 'kau' hanyalah sebuah hal yang remeh dan tidak penting mendadak di sebelum reffrain mengatakan bahwa di hari-harinya yang sepi setelah tidak ada 'kau' hanya mengisi hari-harinya dengan ingatan-ingatannya tentang 'kau'. seorang temanku berkata,"hahaha...ak nggak percaya bisa melupakan seseorang... " benar juga katanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-70957404618817144482011-02-28T10:44:00.000-08:002013-02-12T09:12:19.163-08:00face the sun with your chins up!<div style="text-align: justify;">setiap kali melihat iklan-iklan di televisi ada satu jenis iklan yang membuatku benar-benar muak. jenis iklan itu adalah iklan pemutih kulit. iklan terakhir yang saya lihat bercerita tentang sepasang sahabat (perempuan) berjalan beriringan, kemudian fokus berpindah pada seorang pria tampan yang berkulit putih, tiba-tiba saja waktu berhenti dan perempuan A berkata pada perempuan B yang kulitnya gelap, "kamu belum siap untuk bertemu dengannya.". bisa ditebak, setelah itu tentu saja bagian promosi produk pemutih kulit yang diiklankan. dan perempuan B pun telah siap karena ia telah memakai pemutih kuliat dan ia kini telah menjadi perempuan berkulit putih. dari iklan itu (juga iklan pemutih kulit lain yang bernada serupa) yang bisa saya tarik adalah bahwa perempuan berkulit gelap itu tidak lebih cantik dari perempuan berkulit putih (kamu harus berkulit putih untuk bisa dibilang cantik), dan cinta dan kebahagiaan bersama pria idaman (yang tentu saja juga berkulit putih) hanya bisa didapat jika kamu berkulit putih. apa-apaan ini?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">yang ditawarkan oleh iklan-iklan itu hanyalah sebuah mimpi, dan bukan produk itu sendiri. para produsen pemutih kulit menjanjikan kebahagiaan dan cinta pada semua pembeli produknya. sedemikian putus asanya kah perempuan-perempuan di luar sana? apakah kulit gelap itu tidak cantik? saya pribadi sebagai laki-laki mengakui bahwa perempuan berkulit putih memang cantik, tapi bukan bererti mereka yang berkulit gelap tidak cantik. mereka bisa saja sama cantiknya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">efek yang ditimbulkan dari iklan-iklan ini sungguh mengesalkan. konsep cantik yang baru tentu saja akan terbentuk akibat bombardir iklan-iklan macam ini. cantik itu putih, ah konyol sekali! banyak perempuan yang takut kena sinar matahari! bayangkan! sungguh mengerikan! hidup di mana kalian? menyetir motor kok tangannya dibalik? bukankah sama saja? tetap akan jadi hitam kan? aih-aih. c'mon girls! c'mon! wake up and face the sun with your chins up!</div>kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-66121426496060767242011-02-25T21:18:00.000-08:002013-02-12T09:10:10.217-08:00sedang mencari aktifitas<div style="text-align: justify;">semester 8 ini aku sedang ingin melakukan hal-hal baru. aku mulai bosan dengan kegiatan sehari-hariku, bukannya tidak menyenangkan, hanya jenuh saja. kebetulan semester ini aku agak senggang, cuma ngambil 4 mata kuliah ditambah skripsi (yang seharusnya membuat aku tidak senggang tapi aku putuskan untuk kudiamkan dulu).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">banyak yang terlintas di benak saya untuk memuaskan keinginanku, salah satunya adalah dengan bekerja. seorang temanku baru saja memulai bisnisnya berjualan jamu di pasar minggu pagi UGM Jogja, sempat terbesit ingin membantu tapi kemudian kuurungkan saja saat seorang teman yang lain sudah mengutarakan keinginannya untuk membantu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">pagi tadi aku menerima sebuah pesan singkat dari temanku, dan secara kebetulan dia menawarkan sebuah pekerjaan. yang ditawarkan adalah menjadi bagian penyebaran sebuah majalah bahasa, yang kebetulan lagi para pengurusnya juga adalah teman-temanku sendiri. setelah kupikir-pikir selama beberapa saat kuterima juga tawaran itu. "Boleh, kebetulan aku gek nggolek aktifitas." begitu jawabku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">senang rasanya, semoga semester ini akan semakin penuh dengan hal-hal baru.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">sampai jumpa.</div>kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3823437219557397670.post-70247158191829615682011-02-23T22:34:00.000-08:002013-02-12T09:13:08.145-08:00saya mulai menulis blog<div style="text-align: justify;">Semester 8 ini saya mengambil mata kuliah Information Technology. Tugas pertama yang diberikan Pak Dwi, dosen saya adalah membuat sebuah blog, dan voila! Jadilah blog ini. Sebenarnya ini bukan blog pertama yang saya buat, dulu ada beberapa blog yang saya buat. Hanya saja blog-blog itu hanya berhenti sampai tahap membuat, dan tak pernah saya tulisi. Semoga saja blog kali ini lebih beruntung daripada kakak-kakaknya. Senang berjumpa.</div>kenan fabri hartantohttp://www.blogger.com/profile/12800480378458398264noreply@blogger.com1