Jumat, 04 Maret 2011

harimau white

pagi tadi di rumah seorang teman, sambil menikmati sepiring mi goreng dengan nasi, bakso dan tekur ceplok, aku menonton televisi. sang pemilik televisi akhirnya melabuhkan pilihannya pada saluran yang menayangkan sebuah acara dimana artis laki-laki harus menjalani sejumlah tantangan sembari mengasuh anaknya sementara sang istri diculik oleh pembawa acara. salah satu tantangan yang diberikan adalah menyaksikan binatang buas bersama anaknya, kebetulan latar tempat acara tersebut adalah sebuah taman safari di bali.

perhatianku tersita oleh satu bagian pada acara itu. pada suatu adegan kamera memperlihatkan ayah-anak itu berjalan di satu tempat di taman safari, terlihat di ujung jalan ada papan penunjuk bertuliskan 'white tiger' dan tidak ada terjemahannya sama sekali. kemudian kamera beralih di adegan saat ayah-anak itu melihat seekor harimau putih dari kejauhan. sang ayah berbaik hati memberitahu anaknya binatang apakah yang sedang dilihatnya. dia berkata "tuh lihat, ada white tiger." memprihatinkan bukan? sampai tuanya nanti sang anak akan terus memanggil harimau putih itu dengan sebutan 'white tiger'.

ini mengingatkanku pada novel laskar pelangi. dalam sebuah buku kritik sastra berjudul 'laskar pemimpi' karangan nurhady sirimorok kebiasaan andrea hirata untuk menyebut nama tanaman atau hewan dengan nama latinnya dikritik, dipertanyakannlah apa tidak ada nama aslinya sampai harus dinamai nama latinnya segala. hahahaha, mungkin generasi berikutnya bisa saja menyebut pohon mlinjo dengan nama 'gnetum gnemon' dan memanggil orang utan dengan nama 'pongo pygmeus' jika semua novelis meniru andrea.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar