Kamis, 07 Februari 2013

Catatan Awal Tahun

Hmmmm, lama banget blog ini nggak aku jamah. Tulisan terakhir aku buat di tahun 2011. Hahahaha... sudah 2 tahun berselang. Sekarang sudah kira-kira seminggu aku berumur 24. Hmmm... tiba-tiba saja kepengen nulis. Nulis apa yak enaknya? Asik kali ya kalo aku cerita soal apa yang kualami dan kurasakan akhir-akhir ini.

Seperti yang kubilang tadi, sekarang aku sudah menginjak usia 24. Tahun depan usiaku akan genap seperempat abad (njuk ngopo?) hahahaha. Ulang tahunku jatuh pada tanggal 1 kemarin, tepat di hari Jumat. Hari itu entah kenapa begitu kunanti. Mungkin karena aku berharap banyak hal menyenangkan akan terjadi di hari itu.

Kamis itu (31/1) aku menghabiskan sore sampai malam di warung kopi tempat aku bekerja dan seringkali menghabiskan hari. Sengaja kunanti  sampai tengah malam, sampai hari berganti. Buatku merayakan ulang tahun di detik pertama hari berganti itu sungguh sangat oke, tak tau kenapa. Aku tak bisa menjawab dengan baik saat temanku bertanya apa esensinya merayakan ulang tahun tepat di saat hari berganti, saat detik pertama meninggalkan angka 12.

Tadinya aku berharap akan ada banyak orang yang ikut nongkrong di situ, tapi ternyata ya sepi-sepi saja. Hanya ada segelintir orang yang bisa kuajak berbagi rasa betapa senangnya bisa hidup setahun lebih panjang lagi. Tapi itu pun sudah cukup. Lepas tengah malam kutinggalkan sejenak teman-temanku untuk membeli martabak dan terang bulan untuk perayaan ala kadarnya. Rasanya senang sekali.

Singkat cerita, itu lah salah satu momen penting di awal tahun ular ini. Saatnya beralih ke yang lain. Layaknya mahasiswa tingkat akhir pada umumnya, aku sedang bergulat dengan skripsi, sebuah tolok ukur untuk melihat sejauh mana seorang mahasiswa menguasai ilmu yang telah diajarkan padanya. Nah, seharian kemarin adalah salah satu hari yang paling melelahkan dalam prosesku mengerjakan skripsi : mendaftar untuk ujian pendadaran. Dari pagi aku sudah berkutat di rentalan, mencetak skripsiku yang mencapai 148 halaman dan menggandakannya sebanyak tiga kali. Sungguh melelahkan menata dan memastikan nggak ada halaman atau format penulisan yang luput secara langsung (tidak di layar laptop). Dan memang benar apa saran dosen pembimbingku, suntingan yang dilakukan penulis segera setelah tulisan jadi pasti banyak luputnya. Penulis sudah capek duluan, energinya habis untuk mencipta. Saat seorang temanku, seorang pembaca kedua di hari itu, melihat-lihat skripsiku yang sudah dicetak dan dijilid rapi, dia menemukan sejumlah kesalahan. Ah! Bukan main hancurnya suasana hatiku siang itu.

Siang itu aku begitu tertolong oleh segelas es teh di kantin kampus, yang sedikit banyak menenangkan dan menentramkan diriku. Begitu habis, langsung kukebut motor kembali ke rentalan. Si Mas rentalan (yang aku belum sempat kenalan tapi besok kalo ke sana lagi pasti kusempatkan) dengan sedikit nggerundel akhirnya bersedia membongkar lagi hasil jilidannya. Singkat cerita, setelah kesalahan-kesalahan dibetulkan, kubawa skripsiku ke sekretariat Fakultas Sastraku yang tercinta. Di halaman pengesahan kuminta dosen pembimbingku untuk tandatangan, sebagai tanda bahwa dia meloloskan skripsiku untuk didadar. Sembari menandatanganinya, dia berpesan padaku untuk berdoa demi kelancaran semuanya. 'Ora et Labora,' katanya.

Tahap pertama pendaftaran ujian pendadaran pun selesai. Mbak Ninik, pegawai sekretariat berpesan bahwa jadwal ujian baru akan keluar pada tanggal 14 Februari besok. Pembayaran administrasi ujian akan kuurus nanti pagi. Hahaha, lega banget rasanya. Rasa deg-degan berkejar-kejaran dengan tenggat daftar ujian pun luruh, lalu berganti dengan rasa deg-degan menantikan ujian pendadaran....

Yah, sekian dulu saja ya. Sampai jumpa di lain kesempatan. Semoga keinginan untuk menulis bisa muncul terus. Adieu!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar