Selasa, 29 Maret 2011

mainkan peranmu

Tirai panggung sudah dinaikkan
Sekarang kamu adalah sang aktor
Dan babak baru telah dimulai
Tanpa kamu sadari
Dan yang bisa kamu lakukan
Hanyalah memainkan peranmu
Dengan sebaik mungkin

Minggu, 27 Maret 2011

Selasa, 22 Maret 2011

Kucing Nyebrang Jalan

Aku harus cepat
Ini adalah sebuah pertaruhan
Antara hidup dan mati
Mungkin begitu pikirnya

220311
menulis puisi lagi

Jumat, 04 Maret 2011

harimau white

pagi tadi di rumah seorang teman, sambil menikmati sepiring mi goreng dengan nasi, bakso dan tekur ceplok, aku menonton televisi. sang pemilik televisi akhirnya melabuhkan pilihannya pada saluran yang menayangkan sebuah acara dimana artis laki-laki harus menjalani sejumlah tantangan sembari mengasuh anaknya sementara sang istri diculik oleh pembawa acara. salah satu tantangan yang diberikan adalah menyaksikan binatang buas bersama anaknya, kebetulan latar tempat acara tersebut adalah sebuah taman safari di bali.

perhatianku tersita oleh satu bagian pada acara itu. pada suatu adegan kamera memperlihatkan ayah-anak itu berjalan di satu tempat di taman safari, terlihat di ujung jalan ada papan penunjuk bertuliskan 'white tiger' dan tidak ada terjemahannya sama sekali. kemudian kamera beralih di adegan saat ayah-anak itu melihat seekor harimau putih dari kejauhan. sang ayah berbaik hati memberitahu anaknya binatang apakah yang sedang dilihatnya. dia berkata "tuh lihat, ada white tiger." memprihatinkan bukan? sampai tuanya nanti sang anak akan terus memanggil harimau putih itu dengan sebutan 'white tiger'.

ini mengingatkanku pada novel laskar pelangi. dalam sebuah buku kritik sastra berjudul 'laskar pemimpi' karangan nurhady sirimorok kebiasaan andrea hirata untuk menyebut nama tanaman atau hewan dengan nama latinnya dikritik, dipertanyakannlah apa tidak ada nama aslinya sampai harus dinamai nama latinnya segala. hahahaha, mungkin generasi berikutnya bisa saja menyebut pohon mlinjo dengan nama 'gnetum gnemon' dan memanggil orang utan dengan nama 'pongo pygmeus' jika semua novelis meniru andrea.

marketing oh marketing

sedari dulu pekerjaan yang selalu kuhindari adalah pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan mengelola keuangan dan pekerjaan-pekerjaan yang menuntutku untuk banyak membikin tabel-tabel. maka, saya tak pernah mau dijadikan bendahara kapanpun aku bergabung dalam sebuah kepengurusan. aku ini orangnya berantakan sekali, bisa dilihat dari kamarku yang selalu berantakan dan kalaupun dirapikan hanya akan bertahan sesaat.

tetapi semakin ke sini aku berpikir bahwa cepat atau lambat aku akan berhadapan dengan situasi yang mengharuskanku menekan sebisa mungkin keberantakanku dalam mengelola sesuatu. pun juga aku harus berkembang, sepertihalnya sifat mudah emosiku yang terus kulawan dan kesusahanku menghafalkan jalan yang terus kukurangi.

nah, seperti yang pernah kuceritakan, beberapa waktu lalu sebuah tawaran pekerjaan datang padaku. pekerjaan yang ditawarkan padaku adalah mengurusi pemasaran sebuah majalah bahasa menggantikan orang lain yang akan berpindah bagian mengurusi pelebaran sayap ke dunia usaha, yaitu membuka warung kopi. majalah ini masih belum memiliki basis ekonomi yang kuat, dan masih bergantung pada, selain oplahnya tentu saja, iuran bulanan anggota redaksinya, karena itulah mereka mencoba memperkuat basis ekonomi mereka dengan berbisnis. pekerjaan yang sudah kuterima ini tentu saja menuntutku untuk mengelola keuangan, termasuk di dalamnya membuat berbagai tabel yang sangat ribet dan memusingkan. ah, sungguh menantang.

kenyataan bahwa majalah tempat aku bekerja ini masih berdiri di atas tanah yang masih belum stabil membuatku berpikir, ini bukan main-main. pemasaran yang aku pegang tentunya memegang peran vital dalam keberlangsungan majalah. masalah yang timbul adalah, aku tak punya pengalaman apa-apa di bidang ini. hal yang terlintas di kepalaku adalah aku harus mempelajari pemasaran, entah bagaimanapun caranya. kebetulan ibu temanku adalah seorang dosen fakultas ekonomi, haha, mungkin aku bisa mencuri ilmunya.

ah, tak sabar rasanya ingin segera berbuat dan bergerak. semangat!!!!

Kamis, 03 Maret 2011

keroncong teduh

beberapa hari yang lalu di mobil milik temanku aku berkenalan dengan sebuah lagu yang hingga kini terus mengiang dan terus menerus kunyanyikan dan kuputar dengan pemutar musik di telepon genggamku. lagu itu berjudul 'come first of may', sebuah lagu keroncong yang dinyanyikan oleh sebuah kelompok bernama 'irama tongkol teduh'. sampai sekarang aku belum banyak tahu tentang kelompok yang menyanyikan lagu ini selain bahwa mereka adalah kelompok yang bercokol di UGM Yogyakarta, pun pula aku belum bisa menemukan relevansi judul dengan isi lagunya. yang bisa aku asumsikan adalah bahwa lagu ini merupakan curahan hati seseorang yang mengalami entah patah hati atau putus cinta di awal bulan mei.

begini lirik lagu itu:

aku berjanji, tak ada kesedihan dalam lagu ini
kau hanya kucatat sbagai alamat singkat
yang tak lagi kusinggahi

meski dalam sendiri ada perkara yang tetap selamanya
tak terlihat bagai jejak burung-burung di udara

sepi yang kugambari dengan warna-warna
yang hanya ada...

reff
ketika matamu terpejam, diam
memandang suryaaa

lagu ini begitu indah, dan teduh seperti nama kelompok yang menyanyikannya. lagu yang memberi semangat baru bagi mereka yang putus cinta atau patah hati. walaupun ada sedikit kontradiksi di bagian reffrain dan kalimat sebelumnya. 'aku' yang di bagian awal lagu menyatakan bahwa 'kau' hanyalah sebuah hal yang remeh dan tidak penting mendadak di sebelum reffrain mengatakan bahwa di hari-harinya yang sepi setelah tidak ada 'kau' hanya mengisi hari-harinya dengan ingatan-ingatannya tentang 'kau'. seorang temanku berkata,"hahaha...ak nggak percaya bisa melupakan seseorang... " benar juga katanya.